Harga Tiket Berwisata Di Jatim Park 2

Harga Tiket Berwisata Di Jatim Park 2

Sumber Foto : https://thevillabatu.com/content/images/2020/01/batu-malang-jawa-timur-jatim-park-2.jpg

Obyek tamasya Jatim Park, terutamanya zona Jatim Park 2 senantiasa dibanjiri pengunjung tiap-tiap musim wisata tiba. Berada di zona dataran tinggi, tepatnya di Kota Batu, wilayah Jatim Park terbilang strategis.

Beraneka kegiatan dan wahana Jatim Park 2 siap menyambut dan menghibur pengunjung. Kecuali udara yang teduh dan tak terlalu panas, tumbuhan dan pohon-pohon di sekitarnya masih amat lebat. Hal ini membikin pelancong betah berlama-lama di kota ini. 

Jatim Park 2 letaknya tak jauh dengan Jatim Park 1. Sekitar 1 km dari Jatim Park 1. Pengunjung dapat mencapai nya dengan kendaraan pribadi ataupun lazim.

Secara komplit domisili Jatim Park 2 ada di di Jl. Oro-Oro Ombo No. 9, Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65315. Obyek liburan yang termasuk dalam liburan Batu Malang ini gampang dijangkau dengan angkutan lazim atau pribadi.

Untuk pengunjung yang berasal dari kota di Jawa Tengah, dapat mengawali perjalanan dari kota Solo. Dari kota hal yang demikian, rute yang diambil yaitu: Solo – Sragen – Ngawi – Nganjuk – Pare – Kandangan – Alun Alun Kota Batu. Dari spot ini, ambil jalanan ke Jl. Diponegoro – Jl Imam Bonjol Bawah – Jl. Agung Salim lalu dari situ seketika menuju Jl. Oro Oro Ombo ke destinasi liburan ini.

Seandainya dari Jakarta, kalian dapat ambil rute berikut: Tol Cikampek – Tol Kanji – Pejagan – Brebes Exit – Margadana – Pekalongan – Semarang – masuk Tol Semarang – Ambarawa dan keluar di Bawen. Lalu ambil rute Bawen – Salatiga – Boyolali – Solo. Dari Kota Solo, trek yang dicapai sama seperti rute keberangkatan dari Semarang.

Pengunjung dariluar kota dapat mengaplikasikan bis AKAP dengan tujuan Terminal Arjosari. Dari Arjosari, naik angkutan kota berkode AL atau ADL menuju ke Terminal Landungsari. Setibanya di Landungsari, naiklah angkutan kota berkode BJL yang menuju Angkutan Batu. Pengunjung akan diwariskan lantas di depan destinasi liburan ini. 

Untuk pengguna Kereta Api, dapat mengguankan stasiun tujuan di Stasiun Malang Kotabaru. Dari stasiun ini naik angkutan perkotaan AL/ADL yang menuju ke Landungsari. 

Untuk pengguna angkutan Udara, dapat turun di Udara Abdul Rahman Saleh. Dari airport, mengaplikasikan menuju ke Terminal Arjosari. Seterusnya, rutenya sama seperti yang di atas. 

Tiket Masuk Jatim Park 2

Untuk menikmati seruan nya berjenis-jenis wahana di Jatim Park 2, pengunjung dikenakan karcis Rp 84.000 untuk hari Senin – Kamis. Padahal untuk hari Jumat – Pekan, harganya naik menjadi Rp 120.000.

Untuk hari libur nasional atau musim wisata, harga karcis masuk mencontoh harga karcis weekend, yakni Jum’at – Pekan.

Karcis hal yang demikian telah termasuk karcis masuk ke Museum Satwa dan Batu Secret Zoo, serta merasakan seluruh wahana permainan di Batu Secret Zoo.

Jatim Park 2 Malang dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB. Khusus dalam menyambut Bulan Suci Ramadhon, Ada sedikit perubahan jam buka, merupakan dari pukul 09.00 – 17.00 WIB. 

Fasilitas Jatim Park 2

Selain menyediakan wahana dan dunia hewan yang mengasyikan, Jatim Park 2 Malang juga menyediakan sebagian fasilitas pendorong bagi kenyamanan pengujung selama bertualang dari wahana ke wahana.

Berikut sebagian fasilitas yang tersedia: Mushola, E-bike station, Food court, Sentra oleh oleh, Charging station, Fun house, Baby care, dan Sentra berita.

Semua atraksi menarik di Jatim Park 2, tersebar dalam 3 zone berbeda. 3 zone itu mencakup: Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan Eco Green Park.

Batu Secret Zoo

Sesuai namanya, zone ini yakni kebun hewan. Bermacam ragam hewan ada di Zone ini sana. Kebun hewan ini luasnya menempuh 15 hektar.

Kebun hewan ini dibagi dalam 6 zona.Tiap-tiap zona si dedikasikan untuk macam binatang tertentu.Seperti zona reptile, zona aquarium, zona savanah, zona pasar Afrika, zona fantasy land and adventure land, zona dan zona tiger land.

Museum Satwa

Di lokasi ini pengunjung akan bersua dengan binatang-binatang yang telah binasa dari bumi juga yang hingga kini masih konsisten eksis. Terdapat fosil, maupun patung binatang-binatang hal yang demikian di museum satwa Jatim Park 2. Juga terdapat koleksi serangga lebih dari 5.000 yang didatangkan dari penjuru komponen-komponen dunia.

Eco Green Park

Di dalam zone tamasya Eco Green Park ini, pengunjung  bukan cuma terhibur tetapi juga ter-edukasi. Segala hal mengenai pengajaran bidang: pengetahuan alam, lingkungan, pengenalan edukasi, dan masih banyak lagi, di sajikan dengan metode menarik melewati 35 wahana di liburan. Di antara wahana-wahana itu terdapat miniatur candi, insectarium, music plaza, eco journey, animal farm, hydroponic, world of parrot, dan duck kingdom.


Sejarah Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang

Sejarah Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang

Periode Klasik (antara tahun 1885 – 1937 M)


Jangka ini adalah masa-masa pembenihan dan penamaan dasar-dasar berdirinya pondok pesantren. Pemimpin pertama yang mendirikan pengajaran ini, ialah KH. Tamim Irsyad dibantu KH. Cholil sebagai mitra kerja dan sekalian menjadi menantunya. Beliau menanamkan jiwa Islam yang diaktualkan  dalam format sikap dan tindakan yang riil dalam kehidupan sehari-hari.


Berdirinya Pondok Pesantren Darul ‘Ulum  berawal dari kedatangan KH. Cholil Bangkalan saat, dikala beliau datang ke jombang demi membetuli kondisi ekonomi keluarga KH. Tamim yang mempunyai hikmah  besar dalam meneruskan kebiasaan pendidikan yang pernah dia terima. Ditemukanlah desa Rejoso, daerah yang secara naluriah keagamaan KH. Tamim  yang benar-benar representatif sebagai lahan pengorbanan menegakkan agama Islam.


Alasan lain dipilihnya desa Rejoso sebagai lahan pengorbanan mengajari agama Islam oleh beliau pondok pesantren yang direncanakan dan yaitu hutan itu, ialah wadah yang dihuni oleh masyarakat hitam dan jauh dari praktik-praktik sehat berdasarkan etika ajaran agama Islam.


Mereka ialah manusia jahat yang acap kali melaksanakan kegaduhan tanpa memperhitungkan hak-hak manusia tetangganya. Mereka ialah manusia yang tak mengamati tata krama pergaulan hidup dalam kebersamaan. Untuk itulah dua kiai ini sungguh-sungguh memerlukan modal yang kuat demi terlaksananya cita-cita membangun masyarakat yang berbeda sama sekali dengan format masyarakat yang ada di situ. 


Modal hal yang demikian memang sudah dimiliki olehnya. KH. Tamim Irsyad ialah spesialis dalam syariat Islam di samping mempunyai ilmu kanuragan kelas tinggi, demikian pula KH. Cholil ialah pengamal ilmu tasawuf di samping mempunyai bekal ilmu syariat Islam pada biasanya beliau waktu itu sudah diandalkan oleh gurunya untuk mewariskan ilmu tarekat qodiriyah wannasaqbandiyah-nya terhadap orang yang mempunyai hak menerimanya, dengan kata lain beliau mempunyai hak sebagai Al-Mursyid(guru tanda dalam dunia tarekat).


Pada jangka waktu ini metode pendidikan ilmu pengetahuan dikerjakan oleh beliau berdua dengan cara pidato dan praktikum seketika via saluran sarana yang ada pada masyarakat. KH. Tamim Irsyad memberikan pengajian ilmu Al-Quran dan ilmu Fiqih atau tata tertib syariat Islam,


walaupun KH. Cholil memberikan pengajian ilmu tasawuf dalam wujud pengalaman tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah di samping bimbingan ilmu tauhid sehingga dengan demikian para murid tak berat melaksanakan syariat Islam. Oleh kiai Tamim para murid di ajari syariatnya dan oleh kiai Cholil dilatih mencintai yang punya syariat Islam. 


Adapun sarana untuk aktivitas hal yang demikian ada dua yang masing-masing dibangun tahun 1898 dan tahun 1911, musholla itu sendiri hingga kini masih terawat bagus, diaplikasikan balai pertemuan dan pengajian. Siswa yang tercatat pada jangka waktu ini antara lain dari tempat Jawa Timur dan Jawa Tengah, lebih-lebih dari Jombang, Mojokerto, Surabaya serta Madura. Jumlahnya sekitar 200 orang yang tinggal mondok. Potensi jebolan cukup memadai, sehingga dengannya Darul ‘Ulum pada jangka waktu selanjutnya berkembang dengan cukup membanggakan.


Sekitar akhir abad 19 (XIX), dikala pondok pesantren ini berkembang cukup meyakinkan, didatangkanlah kiai Syafawi adik kiai Cholil dari Demak, Jawa Tengah untuk menolong kelancaran pengajian, terpenting di bidang studi ilmu Tafsir dan ilmu Alat. Melainkan sayang, kiai Syafawi tak bertahan lama, sebab pada tahun 1904 M beliau meninggalkan dunia fana ini.


Dua puluh enam tahun selanjutnya (1930) kiai Haji Tamim Irsyad menyusulkan Innalillah Wainna Ilaihirojiun. Tetapi, sebelum beliau wafat sudah mengader putranya yang kedua ialah KH. Romli Tamim, sebagai teladan pimpinan Darul ‘Ulum jangka waktu kedua.


Sepeninggal kedua beliau di atas, kiai Cholil tinggal sendiri mengemban amanat kelangsungan hidup sarana pengajaran yang dibina. Dalam kesendiriannya inilah kiai Haji Cholil mengalami Jadzab (berdasarkan istilah pondok pesantren), atau barangkali terserang depresi (berdasarkan istilah psikologi).


Sesudah kiai Cholil bisa menyelesaikan persoalan pribadinya hal yang demikian barulah beliau bangkit mengemban amanatnya yang kian rumit. Dia kini yang mengatur segala bidang studi, yang dulu dikendalikan berdua.


Tugas-tugas hal yang demikian akibatnya oleh kiai Cholil bisa didelegasikan terhadap generasi penerus tanpa memunculkan guncangan sosial yang berarti adalah dengan datangnya KH. Romli Tamin putra kedua KH. Tamim Irsyad atau adik ipar KH. Cholil dari studi di Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1927 M.


KH. Romli Tamim pulang ke Rejoso dengan dibekali oleh gurunya sebagian santri antara lain, adalah KH. Akhmad Jufri (Karangkates Kediri) dan KH. Zaid Buntet (Cirebon). Dengan kata lain kiai yang satu ini bisa menuntaskan regenerasi dengan mulus tanpa semestinya memunculkan kesenjangan antar generasi sebelum dengan generasi sesudahnya melewati lantaran lahirnya KH. Romli Tamim sebagai tokoh tongkat estsfet kepemimpinan hal yang demikian hasilnya bisa dipecahkan kiai Cholil dengan bukti munculnya tokoh-tokoh baru Pondok Pesantren peninggalan beliau pada tahun 1937 M. (wafat 1937M).

Tokoh hal yang demikian antara lain KH. Romli Tamim putra KH. Tamim Irsyad dan KH. Dahlan Cholil putra KH. Cholil. Dua tokoh inilah yang memimpin perkembangan pondok pesantren ini pada jangka waktu pertengahan.


Periode Pertengahan (antara tahun 1937 sampai 1958 M)

Pondok pesantren yang sudah berdiri bagai batu karang di laut, konsisten tegar walau ombak menerjang datang. Ditengah-tengah juang bangsa Indonesia meneriakkan kata merdeka pada ketika itulah generasi muda meledakkan dadanya dalam wujud koperasi, gerakan politik, ataupun wujud yang lain. Mereka cuma memiliki satu tujuan, Indonesia seharusnya merdeka.

Generasi pondok pesantren ini bahkan tak pernah tertinggal meskipun dalam wujud gerakan yang lain. Sepeninggalan tokoh-tokoh tua, timbul Kiai Romli Tamim dan Kiai Dahlan Cholil sebagai tokoh muda yang baru saja mengatasi studinya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang di asuh Kiai Haji Hasyim Asy’ari serta memaksimalkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari studi beliau di Makkah, Saudi Arabia, 

Kiai Dahlan Cholil pulang ke Rejoso tahun 1932 M dan kemudian disusul oleh adiknya yang bernama Kiai Haji Ma’soem Cholil tahun 1937 M yakni tokoh-tokoh muda yang senantiasa menyingsingkan lengan dengan turut bersama bangsa dalam wujud mencerdaskan bangsa melewati sarana pengajaran yang dibinanya. Pada jangka waktu inilah pondok pesantren ini menampakkan identitas yang hakekatnya. Hal ini bisa dipandang dari Darul ‘Ulum (Rumah Ilmu) pada tahun 1933 M.

Tokoh hal yang demikian menekankan bahwa penamaan Darul ‘Ulum bukan cuma sekadar mengambil nama besar madrasah Darul ‘Ulum yang ada di Makkah, Saudi Arabia yang secara kebetulan beliau juga yaitu tokoh madrasah hal yang demikian waktu masih bermukim di sana.

Tetapi lebih dari itu berkeinginan mengambil model sebagai wadah sarana pengajaran yang memiliki corak khas di antara pengajaran yang ada waktu itu. Adalah untuk mencetak manusia-manusia muslim yang bendung cuaca, tak gampang terguncang bergantinya masa dan teladan. Hati konsisten erat di sisi Allah walau bagaimanapun keadaannya, badan kuat membendung godaan hidup. Inilah baru muslim.

Waktu siang ataupun pagi siswanya diajak seketika oleh beliau bertanam, berdagang menanti rezeki. Bila malam mereka bersujud khusyuk menanti hidayat Allah, dan jikalau fajar sudah datang menyambutnya, mereka tersenyum cemerlang berkat sudah datang, mereka masih diberikan kans melihat alam. Pengajaran semacam inilah, akibatnya cukup luar biasa. Dan ini sudah dinikmati oleh pondok pesantren Darul ‘Ulum.

Penelaahan ilmu pengetahuan pada jangka waktu ini kian mekar di tempat lain pada lazimnya, bukan lagi cuma berkelok-kelok di tempat ilmu pengetahuan agama saja. Di samping itu pembagian tugas antara tokoh-tokoh yang ada kian terang. Kiai Romli Tamim mengendalikan kebijakan lazim pondok pesantren serta ilmu tasawuf dan tarekat qodiriyah wannasaqsyabandiyahnya, 

KH. Dahlan Cholil mengendalikan kebijakan khusus siasah (manajemen) dan pengajian syariat plus Al-Quran, sedang kiai Ma’soem Cholil mengemban organisasi sekolah dan manajemennya. Sementara itu kiai Umar Tamim adik kiai Romli Tamim sebagai asisten aktif di bidang tarekat. Seluruh tugas hal yang demikian masing-masing dibantu oleh santri-santri senior, seperti KH. Ustman Al Isyaqi yang berasal dari Surabaya dalam praktikum qodiriyah wannaqsyabandiyah.

Ciri khas tamatan pada jangka waktu ini seakan bisa dijabarkan melewati dua wujud, antara lain sebagai berikut:

1. Format salikin atau pakar praktikum tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah. Mereka ini yaitu alumni amalan tarekat di bawah asuhan KH. Romli Tamim Irsyad. Beberapa mereka sudah menjadi Al-Mursyid semenjak zaman KH. Romli Tamim.

2. Format huffadz atau penghafal Al-Quran, yang yaitu huffadz andalan di masing-masing daerahnya. Mereka ini yakni jebolan madrasah huffadz Al-Quran di asuh segera oleh KH. Dahlan Cholil.

Dalam pengorbanan jasmani membela negara peran pondok pesantren tak tanggung-tanggung, ucap pondok pesantren ini memang lokasinya di perbatasan garis demarkasi tentara pejuang dengan tentara penjajah.

Jikalau Belanda sudah menguasa Mojokerto, bukan main sibuknya penghubung dan penghuni pondok pesantren ini, tak terkecuali kiai-kiainya. Ishomudin putra KH. Romli Tamim tertembak jatuh menghadap Allah lantas oleh pelor tentara Belanda pada tahun 1949 M. Demikian pula KH. Romli Tamim sempat menginap di rumah KNIL Mojoagung sebab tertangkap Belanda.

Ini seluruh yaitu gambaran keterlibatan pondok pesantren Darul ‘Ulum dalam pengorbanan jasmani memperjuangkan tanah Indonesia merdeka. Merdeka kata pejuang, merdeka pula para kiai. Kebenaran semestinya diperjuangkan hingga tubuh ini mati diamkan tanah. Sebab ambisi demikian itulah KH. Romli Tamim dan KH. Dahlan Cholil sebagai tokoh ulama mengizinkan segala santri

serta segala simpatisannya mewujudkan pondok pesantren ini sebagai markas tentara Hisbullah pada kelas II menghajar Belanda. Kereta api sempat diledakkan oleh pejuang Hisbullah di muka pondok pesantren yang dekat dengan rel kereta ini.

Pada tahun 1938 M didirikan sekolah klasikal yang pertama di Darul ‘Ulum yang diberikan nama madrasah ibtidaiyyah Darul ‘Ulum. Sebagai tindak lanjut sekolah hal yang demikian pada tahun 1949 M didirikan ajang belajar untuk para calon pengajar  dan dakwah, dengan nama madrasah muallimin (untuk siswa putra) dan pada tahun 1945 M berdirilah sekolah yang sama untuk kaum putri. Sekolah hal yang demikian dihuni sekitar 3000 siswa.

Pada komponen lain keluarga besar Darul ‘Ulum jam’iyah tarekat qodiriyah wannaqsyabandiyah. Member latihnya mencakup jombang dan menembus tempat-tempat malah ada Sulawesi Selatan. Jumlah member puluhan ribu, bisa disaksikan di sentra latihan Rejoso sekiranya jam’iyah ini merayakan khusus bagi warganya. Yang awam yakni tiga kali dalam setahun, merupakan pada bulan Sya’ban , bulan muharram dan bulan robiul akhir.

Periode ini ditutup pada tahun 1958 M, yang ditandai dengan kematian dua tokohnya , yaitu KH. Dahlan Cholil pada bulan sya’ban, kemudian disusul oleh KH. Romli Tamim pada bulan Ramadhan, innalillah wa innailaihi raji’un.
Jatim Park 1 salah satu taman tamasya rekreasi andalan kota Malang

Jatim Park 1 salah satu taman tamasya rekreasi andalan kota Malang


Jatim Park 1 atau Jawa Timur Park 1 ialah salah satu taman tamasya rekreasi andalan kota Malang yang berhasil menggaet para pelancong kota ataupun luar kota, sebab suksesnya dikala juga sudah dibangun Jatim Park 2 yang lokasinya juga tak jauh dari Jatim Park 1. Jatim Park ini berkonsep wahana rekreasi yang dipadukan dengan edukasi, sehingga buah hati buah hati dapat bermain dan sekalian belajar. Zona bermain di Jatim Park luas, di dalamnya terdapat sempurna 53 wahana permainan yang bisa kau nikmati, kecuali itu juga disupport fasilitas lazim seperti cafe, restoran, WC, mushola sampai daerah parkir yang cukup luas. Daerah rekreasi Batu Malang ini berada di lereng timur gunung Panderman, berdasarkan isu menempuh 850 meter dihitung dari atas permukaan laut. Tidak hingga situ saja seperti suasana nyaman, pesona alam menawan dah udara khas Batu Malang terasa teduh, sehingga membikin pelancong bisa melepaskan rasa penat, tidak heran seandainya pelancong datang kemari betah berlama-lama merasakan tamasya berkesan. Obyek liburan Jatim Park 1 Batu Malang adalah penggerak atau patokan liburan-tamasya modern di Malang. Ya didirikan diatas lahan seluas 22 hektar dan cuma berjarak 5 kilometer saja dari sentra kota Batu. Masuk jalan bahkan benar-benar baik serta gampang relatif murah bagus menerapkan kendaraan pribadi ataupun angkutan lazim. Mungkin kemudahan menempuh lokasi tamasya, berperan besar mendongkrak kekuatan tarik liburan kepada pengunjung. Sampai per tahun 2019 saja, taman rekreasi Jawa Timur Park telah mempunyai 53 wahana loh, tidak menutup kemungkinan wahana-wahana di sana bakal bertambah terus pada setiap tahunnya, setidaknya pihak pengelola liburan menambahkan tiga wahana baru. Dimana aktivitas penambahan wahana per tahun rutin terus dilaksanakan, sehingga membikin pelancong selalu berkunjung ke sini, karena mereka tidak bosan acap kali mereka kembali tamasya. Skor penting itu lah membikin pengunjung datang tak pernah berkurang justru terus mengalami peningkatan tiap-tiap tahunnya. Obyek liburan dilegalkan bagi lazim pada tanggal 2 Maret 2002 oleh menteri negara riset dan teknologi pak Ir.H.M. Hatta Radjasa. Pada kala itu disahkan daerah pariwisata oleh seketika menteri, terasa unik dan janggal. Melainkan jikalau menilik wahana-wahana disediakan, kesan janggal hal yang demikian seolah-olah hilang seiring berjalan waktu. Lantaran bukan sekadar obyek rekreasi semata, melainkan sebagai sarana belajar bagus perihal kesenian, kultur, ilmu sosial sampai ilmu teknologi modern. Media pelajaran hal yang demikian sebagai wahana edukasi menambah ilmu pengetahuan tersebar di lahan 1.000 meter persegi yang dilengkapi berjenis-jenis media pelajaran IPTEK serta hasil karya penemuan kreatif teknologi. Para pelajar seperti siswa sampai Mahasiswa serta masyarakat tidak cuma dapat menyaksikan media pelajaran dan teknologi penemuan itu saja, namun juga ikut mencoba memperagakan pemakaian alat, sehingga sungguh-sungguh tepat sasaran dihasilkan sebagai media pelajaran. Supaya dapat memperkenalkan bermacam format teknologi seperti itu, pihak pengelola tak mengerjakan secara asal-asalan loh. Supaya ideal pantas kehendak, mereka berprofesi sama para kontributor kompeten pada bidang spesialis. Perpaduan total antara daerah rekreasi dan juga liburan edukasi media pelajaran disampaikan lewat tampilan obyek tamasya modern, sehingga membikin tamasya Jatim Park satu Batu tidak ubahnya seperti penggabungan antara Taman Mini Indonesia dan Dufan dalam versi mini. Kecuali itu lah obyek tamasya mengusung tag line “Taman Belajar Dan Rekreasi”. Terus absensi liburan baru melainkan masih satu manajemen PT. Jawa Timur group seperti Jatim park 2, Jatim park 3, museum angkut, museum satwa dan Eco Green Park, juga menjadi sarana hiburan edukatif, tetapi tidak membikin eksistensi taman belajar Jatim Park 1 terancam, namun justru mereka saling melengkapi. Lantaran wahana belajar dan wahana hiburan masing-masing daerah rekreasi berbeda satu dengan lainnya.  layak dihasilkan daerah rekreasi menyenangkan, Jatim Park satu juga mengusung tamasya edukasi loh atau ya sebagai media pelajaran bagi buah hati-si kecil. Kecuali hal yang demikian dapat sobat lihat di wahana galeri belajar adalah Science Stadium. Ya bangunan mempunyai kapasitas menempuh 300 orang hal yang demikian betul-betul sesuai diaplikasikan sebagai aktivitas edukatif bagi kesibukan si kecil-buah hati sekolah, lebih mementingkan sektor ilmu pengetahuan.